Musyawarah Kerja Kepala Sekolah disingkat MKKS merupakan forum perkumpulan kepala sekolah dalam satu gugus wilayah atau kecamatan. Anggotanya terdiri dari kepala-kepala sekolah negeri dan swasta dalam satu kecamatan terkait. Di dalam satu kecamatan terdapat satu MKKS. MKKS tidak terikat secara struktural pada lembaga pendidikan lainnya, tetapi pengawasannya dilakukan secara berjenjang melalui pengawas sekolah di satu kecamatan tertentu.
Program Sekolah Selamat.ppt
Download: https://ssurll.com/2vBzFl
Organisasi bersifat kekeluargaan dan tidak dalam rangka korporasi atau untuk mengambil keuntungan dari perhimpunan. Keanggotaan bersifat tetap dan tidak mengikat. Keanggotaan bersifat individual tetapi mengikat pada sekolah dan guru yang mengajar di dalamnya.
Koordinasi MKKS meliputi KKG atau kelompok kerja guru pada tingkatan sekolah dasar dan MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) pada tingkatan sekolah lanjutan menengah dan atas. MKKS berfungsi pula sebagai perpanjangan kepala sekolah menanggapi kebijakan pemerintah dan implementasinya di sekolah, misalnya dalam hal kebijakan penggunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). MKKS bersinergi dengan Komite Sekolah yang merupakah wadah orangtua siswa untuk dapat sumbang hal materiil maupun non materiil berkaitan dengan mutu penyelenggara satuan pendidikan di tingkat sekolah.
MKKS biasanya memiliki program-program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Program ini disusun dalam rapat kerja dan koordinasi kepala sekolah yang biasanya diadakan di awal tahun pembelajaran. Dalam rapat kerja dan koordinasi ini akan ditetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga pada wadah ini. Program disusun berdasarkan keperluan zaman dan tema kekinian. Program MKKS tidak hanya meliputi pengembangan manajerial, tapi juga pengembangan mental spiritual, motivasi dan pengawasan pembelajaran atau supervisi pembelajaran. MKKS juga memiliki program-program kemitraan yang bekerjasama dengan dinas pendidikan yang telah dikoordinasikan secara tahunan melalui rapat koordinasi.
Kegiatan diikuti Kepala LPMP Sulsel, Abdul Halim Muharram bersama rombongan, Kabid Ketenagaan Disdikbud Sidrap, Syamsuddin, Ketua PGRI Sidrap, Muslimin, Ketua Dewan Pendidikan, Sirajuddin Hairi, para pengawas sekolah dan kepala sekolah penggerak se-Kabupaten Sidrap.
Faizal mengungkap, kesuksesan program sekolah penggerak ini tak lepas dari peran Pemerintah Kabupaten Sidrap yang mengalokasikan anggaran pendampingan dalam implementasi sekolah penggerak sebesar Rp140 juta untuk 14 sekolah penggerak yang masing-masing mendapat 10 juta rupiah per sekolah penggerak.
Sehubungan hal ini, saya atas nama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidenreng Rappang serta mewakili para kepala sekolah dan peserta yang ikut Program Sekolah Penggerak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati Sidenreng Rappang.
Bu&p[url]= _berita/dukung-program-sekolah-penggerak-dollah-mando-kita-akan-lihat-perkembanganya-secara-berkala&p[images][0]= _berita/icon/Dukung_Program_Sekol200422.jpg', 'sharer', 'toolbar=0, status=0, width=550, height=400');" target="_parent" >
Dekan fakultas ilmu pendidikan Ibu Siti Fitriana, S.Pd., M.Pd., Kons pada hari Selasa tanggal 8 November 2022 Sebagai Fasilitator dalam kegiatan kunjungan lapangan program sekolah penggerak angkatan 2 tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek balai besar guru penggerak provinsi jawa tengah.
Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang menitikberatkan pada lingkungan dan memiliki program nyata untuk mengintegrasikan pelestarian lingkungan dalam kegiatan belajar-mengajarnya. Berikut adalah berbagai program menarik dalam kurikulum sekolah Adiwiyata.
Pernahkah Anda mendengar tentang sekolah Adiwiyata? Ya, sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan serta memiliki program nyata untuk mengintegrasikan pelestarian lingkungan dalam kegiatan belajar-mengajar, atau istilah kerennya adalah green school.
Sekolah Adiwiyata ini diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013. Di sana disebutkan bahwa sekolah Adiwiyata bisa berbentuk sekolah tingkat dasar, menengah pertama, atau menengah atas dan sederajat, baik sekolah negeri yang dikelola pemerintah maupun swasta yang telah terakreditasi.Tujuan didirikannya sekolah Adiwiyata adalah mewujudkan masyarakat sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan dengan tiga cara, yaitu:
Sekolah Adiwiyata adalah tempat belajar yang ingin para siswanya memiliki karakter peduli lingkungan bahkan setelah lulus dari sana. Oleh karena itu, sekolah ini mengintegrasikan tiga prinsip dasar dalam penentuan kurikulumnya, yakni edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan.Edukatif berarti pendidikan lingkungan melalui berbagai pembiasaan hidup berdampingan dengan alam, seperti memelihara dan mengelola lingkungan itu sendiri. Hal ini diharapkan dapat mengubah pola pikir dan perilaku warga sekolah menjadi manusia-manusia yang peduli lingkungan, menjadikan warga yang cinta lingkungan, baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat.Sementara itu, partisipatif adalah melaksanakan program sekolah secara komprehensif, mulai dari pihak pemerintah sampai masyarakat. Oleh karena itu, sekolah bisa menyusun kegiatan yang berhubungan dengan program green school ini berdasarkan kesepakatan dengan orangtua murid maupun warga sekitar.Terakhir, berkelanjutan memiliki arti bahwa program sekolah Adiwiyata adalah dapat dilakukan terus-menerus hingga tujuannya tercapai. Tujuan sekolah Adiwiyata sendiri adalah menimbulkan kesadaran semua pihak tentang peduli lingkungan.
Secara umum, kurikulum pembelajaran pada sekolah adiwiyata adalah sama dengan mayoritas sekolah lain sesuai jenjang pendidikannya. Hanya saja, green school ini memiliki beberapa program spesifik yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan, seperti:
Pada 2019 lalu, Kementerian Lingkungan Hidup juga menambahkan bahwa sekolah Adiwiyata adalah bagian dari gerakan peduli lingkungan yang didukung oleh pemerintah. Dalam prakteknya, sekolah yang berpredikan Adiwiyata ini juga harus mempromosikan gerakan tersebut melalui berbagai saluran, seperti memperlihatkan kegiatan peduli lingkungan lewat akun media sosial atau terjun langsung ke masyarakat.
Acara dimulai pukul 08.00 wib dengan pembawa acara Moch.Warsono, SS menyanyikan lagu kebangsaan dirijen Dra.Nurlaila Mahmudah, sambutan kepala sekolah Drs.B.Sabri, dilanjutkan penyampaian informasi mulai dari wakasek kurikulum (Maryuli Darmawan,M.Eng) kesiswaan (Maryono,MT), sarpras (Betti Sri P, M.Eng) dan humas (Eko Mulyadi, M.Si). Acara ditutup dengan doa oleh Drs.Aruji Siswanto. Pada Sesi II pembacaan doa oleh Wiharto, MA.
Selamat datang di Penilaian Harian Online (PH-Online) Tema 1 PJJ Kota Cirebon untuk sekolah dasar. Mohon maaf karena alamat PH-Online kami pindahkan ke halaman ini karena perangkat GOOGLE SITE sedang ada gangguan. Pelaksanaan PH-Online tetap berjalan seperti yang sudah diagendakan.
Di banyak daerah sekolah-sekolah, bahkan perguruan tinggi diliburkan. Sebagai upaya mencegah menyebarkan virus corona (covid-19). Rata-rata siswa libur belajar di sekolah selama 14 hari. Batas waktu perkiraan masa inkubasi virus corona. Kebijakan meliburkan siswa belajar di sekolah memiliki dampak langsung
Saat ini, kondisi jalan yang dilalui oleh orangtua atau pengantar yang akan menjemput siswa hampir terjatuh di jalan menuju gerbang sekolah, karena jalan yang licin dan berlumpur ditambah permukaan tanah tidak rata.
Ketika musim hujan tiba, jalanan akan tergenang air. Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses masuk ke sekolah. Karena SMPN Satu Atap Sukamaju ini masih sekolah satu atap maka pekarangan sekolahnya berbagi dengan SD 159/IX Sukamaju.
Pelatihan Modul-1 Program Pintar Penggerak Tanoto Foundation untuk unit Peran Serta Masyarakat merupakan pemantik dari inisiasi pemberdayaan masyarakat sekolah untuk berpartisipasi meningkatkan mutu pelayanan sekolah.
Menurut Direktur Bonifasius yang akrab dipanggil Boni, sekolah merupakan tempat untuk membangun karakter dan mindset yang kuat sehingga para pelajar dapat mengetahui bahwa etika dan budaya di dunia digital tidak ada bedanya dengan dunia nyata.
Selain para tenaga pendidik yang menjadi garda terdepan dalam ruang lingkup sekolah, orang tua murid juga harus diberikan informasi dan pemahaman akan pentingnya budaya digital. Mereka juga perlu mendapatkan materi empat pilar literasi digital, yaitu Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety, dan Digital Skill.
Upaya pencapaian SDGs desa dalam situasi dan kondisi Pandemi COVID-19 tidaklah mudah, karena itulah, penggunaan dana desa 2021 diprioritaskan untuk membiayai kegiatan yang mendukung pencapaian 10 (sepuluh) SDGs desa yang berkaitan dengan kegiatan pemulihan ekonomi nasional, program prioritas nasional, dan adaptasi kebiasaan baru desa. 2ff7e9595c
Comments